Minggu, 17 Februari 2013

Hidup SEJAHTERA..... tanpa LEMBUR ?


Dapatkah kesejahteraan kita sebagai buruh terus meningkat ?
Jawabannya adalah sangat bisa sekali........!!! 
dan untuk menempuh atau mendapatkan peningkatan kesejahteraan itu banyak cara yang perlu dilakukan antara lain :
  1. Bekerja terus tak pernah pulang alias lembur
  2. Menjadi pengurus koperasi ( lumayan dapat tambahan 1 X UMK)......wuuuih dahsyatya
  3. Menjadi Ketua Arisan Sepeda motor ( kalo 1 bulan keluar 1 = 650.000, kalo keluar 2, kalo keluar 3....bisa-bisa 3 X 650.000) lumayan..........!!!
  4. Ngathoook demi meraih jabatan.
  5. dan lain sebagainya.....terserah anda.
Namun pernahkah kita berpikir tanpa semua itu kita dapat meningkatkan kesejahteraan kita dalam hal peningkatan upah, yang salah satunya adalah menolak kerja lembur. Sekilas kelihatan tidak masuk akal, namun bagaimanakah logikanya ?

Perusahaan akan terus meningkatkan kapasitas produksinya dan menekan biaya produksinya serendah mungkin untuk bisa tetap dapat berkompetisi di dunia bisnis. Salah satu cara meningkatkan kapasitas dengan biaya murah adalah dengan meminta (memaksa) buruh bekerja lembur, langkah yang lebih murah jika dibandingkan dengan harus melakukan penambahan tenaga kerja dan alat produksi baru.

Beberapa kawan buruh di perusahaan lain sering kali kita dengar mereka kompak bersatu menolak lembur, dan ketika hal ini dilakukan, maka dampak yang diterima perusahaan adalah ketidaksanggupan untuk meningkatkan kapasitas produksinya dengan biaya murah. Maka opsi yang dimunculkan perusahaan untuk bernegosiasi dengan (membujuk) buruh adalah peningkatan upah, bisa melalui beragam tunjangan, sehingga opsi untuk menambah jumlah tenaga kerja dan alat produksi (yang berbiaya tinggi) masih dapat dihindarkan.

Dari sinilah maka muncul ruang bagi buruh (melalui serikat pekerja/buruh) untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan diri dan keluarganya, kesempatan mengajukan perundingan untuk peningkatan upah pun dapat dilakukan dengan baik, misalnya penambahan tunjangan jabatan dan uang makan, atau kita minta tunjanga perumahan seperti yang kita rasakan bersama, bahwa beli rumah di Surabaya dan sekitarnya luarrrr biasa mahal.

Namun bisakah ini kita lakukan ............??? suatu pertanyaan besar...!!!
coba kita renungkan beberapa hal dibawah ini :
  • Kerja lembur paling banyak dilakukan oleh operator 
  • Perintah kerja lembur datang dari Atasan langsung atau Atasan Tertinggi
  • Atasan langsung atau Atasan Tertinggi sekaranga gajinya naiknya sangat kecil berkisar 10 % s/d 15 %
  • Bahkan ada Atasan yang tak dapat upah lembur tapi hanya berupa kompensasi 
  • Besarnya kompensasi jauh dibawah upah lembur operator
  • Perusahaan sangat membutuhkan orang kerja lembur untuk meningkatkan kapasitas produksi
Nah, dari beberapa hal tersebut diatas sebenarnya peluang dalam hal peninjauan kembali peningkatan kesejahteraan sangatlah terbuka.

KUNCINYA HANYA SATU KITA HARUS KOMPAK.....SEKALI LAGI ....KOMPAK.....JANGAN JADI PENJILAT KAYAK ANJING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar